Reviews
Description
Membaca buku Peziarahan Seorang Ateis Menuju Gereja Katolik Roma ini seolah-olah kita dimasukkan dalam konteks marxisme dan sosialisme. Isme-isme yang sangat mempengaruhi pergulatan batin Sang Peziarah. Buku ini pun mengajak pembaca menelusur ranah peziarahan pencarian Dorothy Day akan Kristus dan Gereja Katolik. Dorothy Day, melalui perjalanan hidupnya, menegaskan proses untuk memaknai peziarahannya itu sendiri. Ada usaha untuk mengetahui tentang apa yang salah dan harus diperbaiki. Ada sebentuk keberanian untuk mengorbankan hal-hal tertentu dalam hidup supaya mengalami perubahan pikiran dan tujuan. Ada ketergerakan untuk maju dan tidak statis. Dan, ada bukti yang bisa dilihat dari ketiga proses sebelumnya, yakni buah perubahan pikiran dan tujuan.
demi setahap, Dorothy Day merasakan kasih Tuhan yang samar menjadi semakin jelas, dan bagaimana ia menyongsong iman yang “selalu ada di hati(nya)”.
Setahap Dengan demikian, Dorothy Day telah menjadi “kaca benggala” yang menggetarkan sekaligus membawa kita untuk memaknai masa peziarahan sebagai manusia yang mengimani Tuhannya.
Membaca buku Peziarahan Seorang Ateis Menuju Gereja Katolik Roma ini seolah-olah kita dimasukkan dalam konteks marxisme dan sosialisme. Isme-isme yang sangat mempengaruhi pergulatan batin Sang Peziarah. Buku ini pun mengajak pembaca menelusur ranah peziarahan pencarian Dorothy Day akan Kristus dan Gereja Katolik. Dorothy Day, melalui perjalanan hidupnya, menegaskan proses untuk memaknai peziarahannya itu sendiri. Ada usaha untuk mengetahui tentang apa yang salah dan harus diperbaiki. Ada sebentuk keberanian untuk mengorbankan hal-hal tertentu dalam hidup supaya mengalami perubahan pikiran dan tujuan. Ada ketergerakan untuk maju dan tidak statis. Dan, ada bukti yang bisa dilihat dari ketiga proses sebelumnya, yakni buah perubahan pikiran dan tujuan.
demi setahap, Dorothy Day merasakan kasih Tuhan yang samar menjadi semakin jelas, dan bagaimana ia menyongsong iman yang “selalu ada di hati(nya)”.
Setahap Dengan demikian, Dorothy Day telah menjadi “kaca benggala” yang menggetarkan sekaligus membawa kita untuk memaknai masa peziarahan sebagai manusia yang mengimani Tuhannya.
Reviews